wellcareforyou - Undescended testicle, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buah pelir yang tidak turun, adalah kondisi medis yang sering terjadi pada bayi laki-laki. Kondisi ini terjadi ketika buah pelir atau testis bayi tidak turun dari rongga perut seperti yang seharusnya, atau turun secara tidak sempurna ke dalam kantung pelir atau skrotum yang terletak di bawah penis. Untuk mengatasi kondisi ini, perlu dilakukan tindakan medis yang tepat agar bayi dapat tumbuh dengan sehat dan menghindari komplikasi di masa depan.
Pendekatan Awal
Ketika bayi yang baru lahir mengalami undescended testicle, dokter biasanya akan memberikan rekomendasi kepada orang tua untuk menunggu dan mengamati kondisi tersebut hingga bayi berusia sekitar 6 bulan. Pada beberapa kasus, testis bisa turun dengan sendirinya tanpa memerlukan tindakan lebih lanjut. Namun, jika hingga usia 6 bulan testis masih belum turun ke dalam skrotum, maka tindakan medis menjadi penting.
Tindakan Pembedahan
Metode utama untuk memperbaiki posisi testis yang tidak turun adalah dengan melakukan pembedahan, yang disebut dengan orchiopexy. Pembedahan ini biasanya direkomendasikan untuk dilakukan sebelum bayi mencapai usia 1 tahun. Hal ini disarankan karena penanganan yang lebih cepat dapat memberikan hasil yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan, seperti risiko ketidaksuburan, atrofi (penyusutan dan kerusakan) testis, dan bahkan risiko kanker testis.
Metode Bedah Terbuka
Pada metode bedah terbuka, dokter akan membuat sayatan di perut atau di area lipatan paha (inguinal) pasien untuk mencapai testis yang tidak turun sempurna. Setelah itu, dokter akan memposisikan testis tersebut ke dalam skrotum dan membuat jahitan untuk menahannya agar tetap berada di dalam skrotum. Prosedur ini memiliki beberapa keunggulan, seperti
Membenarkan Posisi Testis - Prosedur ini mampu membenarkan posisi testis yang tidak turun sempurna dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan testis.
Waktu Operasi Singkat - Prosedur ini hanya memerlukan waktu operasi yang relatif singkat, sekitar satu jam.
Jahitan Diserap - Jahitan yang digunakan dapat diserap oleh tubuh, sehingga tidak perlu dikeluarkan.
Keberhasilan Tinggi - Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
Namun, metode bedah terbuka juga memiliki beberapa risiko, seperti kemungkinan kembali terjadinya undescended testicle, testis yang rusak dan perlu diangkat, perdarahan, memar, infeksi di area luka operasi, dan risiko aliran darah yang tidak optimal ke testis yang baru diposisikan.
Baca juga Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan Varikokel
Metode Bedah Laparoskopi
Prosedur bedah laparoskopi melibatkan sayatan yang lebih kecil pada perut pasien. Dokter memasukkan selang dengan kamera dan lampu kecil di ujungnya untuk memeriksa bagian dalam perut pasien. Metode ini memiliki beberapa kelebihan, seperti bekas luka yang lebih kecil, pemulihan yang lebih cepat, dan rasa nyeri pasca operasi yang lebih ringan.
Prosedur laparoskopi juga dapat digunakan untuk mencari dan memastikan posisi testis pada kasus di mana posisi testis tidak dapat teraba dari luar. Keuntungan lainnya adalah penggunaan benang yang dapat diserap oleh tubuh, sehingga tidak perlu operasi susulan untuk melepaskannya.
Namun, seperti metode bedah terbuka, orchiopexy dengan teknik laparoskopi juga memiliki risiko, termasuk kemungkinan kembali terjadinya undescended testicle, testis yang rusak dan perlu diangkat, perdarahan, memar, infeksi, dan risiko atrofi jaringan testis akibat aliran darah yang tidak optimal.
Masa Pemulihan: Pasien yang menjalani orchiopexy dengan teknik laparoskopi biasanya perlu dirawat inap selama satu malam di rumah sakit.
Pengobatan undescended testicle pada bayi laki-laki melibatkan pembedahan untuk memposisikan testis ke dalam skrotum. Metode bedah terbuka dan laparoskopi adalah dua opsi utama yang dapat dipertimbangkan, masing-masing dengan kelebihan dan risiko tertentu. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi bayi Anda agar dapat memastikan hasil yang terbaik dan mencegah komplikasi di masa depan. Selalu perhatikan proses pemulihan dan tindak lanjuti dengan dokter untuk memastikan kesehatan testis bayi Anda.