wellcareforyou - Infertilitas wanita adalah kondisi yang sering menjadi kendala bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita mengalami kesulitan untuk hamil, meskipun telah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman secara teratur atau sudah menjalani program hamil selama satu tahun atau lebih. Infertilitas wanita dapat disebabkan oleh berbagai masalah dalam sistem reproduksi wanita, seperti gangguan hormon dan kelainan pada organ reproduksi.
Faktor Risiko Terjadinya Infertilitas Wanita
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan, antara lain
1. Pertambahan Usia
Seiring dengan bertambahnya usia, tingkat kesuburan wanita cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh penurunan kualitas dan produksi sel telur. Studi menunjukkan bahwa peluang untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual adalah sebagai berikut berdasarkan usia:
Wanita usia di bawah 30 tahun: 85%
Wanita usia 30 tahun: 75%
Wanita usia 35 tahun: 66%
Wanita usia 40 tahun: 44%
2. Kebiasaan Merokok dan Terpapar Asap Rokok
Merokok dan terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya infertilitas pada wanita. Asap rokok dapat merusak organ reproduksi wanita, termasuk serviks, indung telur, dan tuba falopi. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Asap rokok juga mempercepat penuaan indung telur dan mengurangi jumlah sel telur, yang semuanya dapat menghambat proses kehamilan.
3. Berat Badan Lebih atau Kurang
Wanita yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau terlalu kurus berisiko mengalami infertilitas. Indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk menentukan berat badan ideal, dan menjaga berat badan yang sehat dapat meningkatkan kesuburan dan peluang untuk hamil.
4. Konsumsi Minuman Beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan atau dalam jangka panjang dapat merusak organ tubuh, termasuk organ reproduksi. Wanita yang sering mengonsumsi minuman beralkohol berisiko mengalami gangguan ovulasi dan endometriosis. Oleh karena itu, menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol dapat mendukung kesuburan.
5. Stres
Stres berlebihan dapat mempengaruhi sistem hormon dan kinerja organ reproduksi wanita. Stres yang tidak terkontrol atau berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesuburan wanita dan mengurangi hasrat untuk berhubungan seksual, sehingga mengurangi peluang hamil.
Berbagai Penyebab Infertilitas Wanita
Selain faktor risiko di atas, infertilitas wanita dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit, seperti
1. Gangguan Ovulasi
Gangguan dalam proses ovulasi dapat membuat seorang wanita mengalami infertilitas. Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormon tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan kegagalan ovarium prematur.
2. Penyumbatan Tuba Falopi
Tuba falopi yang tersumbat menghalangi sperma untuk bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Penyumbatan tuba falopi dapat disebabkan oleh penyakit radang panggul, penyakit seksual menular, atau riwayat operasi pada organ reproduksi.
3. Jaringan Parut Pasca Operasi
Riwayat operasi pada rahim atau panggul dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, menghalangi proses ovulasi, dan membuat wanita sulit hamil.
4. Gangguan Lendir Serviks
Gangguan pada lendir serviks dapat mempersulit sperma mencapai sel telur selama ovulasi, menghambat proses pembuahan.
5. Kelainan Bawaan Lahir
Kelainan bawaan lahir pada organ reproduksi, seperti septate uterus, dapat menyebabkan infertilitas. Kelainan ini dapat diatasi melalui prosedur operasi.
6. Submucosal Fibroid
Submucosal fibroid, tumor jinak yang tumbuh di dalam dinding rahim, dapat menghambat implantasi sel telur ke dinding rahim.
Baca juga Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
7. Endometriosis
Endometriosis dapat menyebabkan infertilitas, terutama setelah pengangkatan jaringan endometriosis melalui operasi.
8. Efek Samping Obat-obatan
Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), antipsikotik, atau obat-obatan kemoterapi, dapat mengganggu kesuburan wanita.
Untuk menentukan penyebab infertilitas yang tepat, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan fisik dan tes penunjang untuk menilai kesuburan wanita. Jika masih ada peluang untuk pengobatan, dokter dapat meresepkan obat-obatan, terapi hormon, atau tindakan operasi yang sesuai untuk mengatasi infertilitas wanita. Kesadaran akan faktor risiko dan penyebab potensial dapat membantu wanita dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.