wellcareforyou - Penyakit lupus, atau yang lebih dikenal sebagai lupus eritematosus sistemik (SLE), adalah penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi jaringan dan organ tubuh manusia. Kondisi ini disebabkan oleh disfungsi sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara keliru. Biasanya, sistem kekebalan bertugas melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri. Namun, pada pengidap lupus, sistem kekebalan justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, menyebabkan peradangan yang merusak.
Inflamasi yang disebabkan oleh lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk sel darah dan paru-paru. Lupus juga dikenal sebagai "penyakit seribu wajah" karena kemampuannya meniru gejala penyakit lain, yang dapat mengaburkan diagnosis awal dan mengakibatkan penanganan yang kurang tepat.
Penyebab dan Faktor Risiko
Meskipun penyebab pasti lupus masih menjadi misteri bagi para ahli medis, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. Beberapa di antaranya adalah:
1. Paparan Sinar Matahari - Paparan sinar matahari berlebihan dapat memicu lesi kulit lupus atau merangsang respons yang berlebihan pada individu yang rentan.
2. Infeksi - Infeksi tertentu dapat memicu timbulnya lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.
3. Obat-obatan Tertentu - Beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti-kejang, dan antibiotik telah dikaitkan dengan perkembangan lupus pada sejumlah individu.
Selain faktor pemicu tersebut, ada faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena lupus, termasuk
1. Usia - Meskipun lupus dapat menyerang segala usia, usia 15 hingga 40 tahun merupakan usia yang paling sering terkena penyakit ini.
2. Jenis Kelamin - Lupus lebih sering menyerang wanita daripada pria.
3. Faktor Genetik - Ras dan riwayat keluarga juga berperan dalam risiko lupus. Orang dengan kulit berwarna, terutama dari ras Asia, Afrika, dan Hispanik, memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu, memiliki keluarga dengan riwayat lupus juga meningkatkan resiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini.
4. Faktor Lingkungan - Paparan sinar matahari berlebihan, konsumsi obat tertentu, dan infeksi virus juga dapat memainkan peran dalam perkembangan lupus.
Namun, penting untuk diingat bahwa memiliki faktor risiko lupus tidak berarti seseorang pasti akan menderita penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya meningkatkan risiko seseorang terkena lupus dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki faktor risiko tersebut.
Karakteristik Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit yang bervariasi dalam manifestasinya dan dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama, termasuk
1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Jenis lupus ini paling umum terjadi dan dapat memengaruhi berbagai jaringan dan organ tubuh dengan tingkat gejala yang bervariasi. Gejala utama SLE meliputi kelelahan yang ekstrem, ruam pada kulit, dan nyeri pada persendian. Selain itu, SLE juga dapat menyebabkan berbagai gejala lain, termasuk sariawan, demam tinggi, tekanan darah tinggi, dan banyak lagi.
2. Discoid Lupus Erythematosus (DLE)
DLE pada dasarnya hanya menyerang kulit, tetapi dalam beberapa kasus, dampaknya dapat memengaruhi jaringan dan organ tubuh lainnya. DLE sering dapat dikendalikan dengan menghindari paparan sinar matahari dan penggunaan obat-obatan tertentu.
3. Lupus Akibat Obat
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada individu tertentu.
Baca juga Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Lupus
Gejala Penyakit Lupus
Gejala lupus dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan beberapa gejala umum meliputi
Kelelahan Ekstrem - Pengidap lupus sering merasa sangat lelah bahkan setelah istirahat yang cukup.
Ruam Kulit - Ruam kulit, khususnya pada wajah (butterfly rash), adalah tanda khas SLE.
Nyeri Persendian - Nyeri pada persendian, terutama tangan dan kaki, adalah gejala umum lainnya.
Selain gejala utama ini, lupus juga dapat menyebabkan sejumlah gejala lainnya seperti sariawan, demam, tekanan darah tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gangguan lain pada organ tubuh.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan dan manajemen yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala lupus dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk diagnosis dan penanganan yang tepat jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki gejala yang mencurigakan terkait lupus.