wellcareforyou - Keloid merupakan kondisi dermatologis yang ditandai oleh pertumbuhan berlebihan jaringan parut pada bekas luka, yang dapat melebihi ukuran luka asalnya. Identifikasi keloid penting untuk penanganan yang tepat dan pencegahan komplikasi lebih lanjut. Artikel ini akan membahas cara mengenali keloid, penyebab kemunculannya, opsi pengobatan yang tersedia, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Pengenalan Keloid
Keloid adalah tonjolan jaringan parut yang biasanya muncul dalam waktu 3–12 bulan setelah luka sembuh. Pada awalnya, keloid tampak sebagai tonjolan berwarna merah muda, merah, atau keunguan. Seiring waktu, warna keloid dapat berubah menjadi lebih gelap. Teksturnya lebih lembut dan licin dibandingkan kulit di sekitarnya. Keloid juga cenderung padat, tidak berpindah, dan bisa menyebabkan rasa gatal serta nyeri.
Penyebab Keloid
Meskipun belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab keloid, terdapat beberapa teori yang telah diusulkan. Salah satu teori utama adalah gangguan dalam proses penyembuhan luka. Dalam keadaan normal, tubuh akan merespons cedera atau luka dengan membentuk jaringan parut sebagai bagian dari proses penyembuhan. Namun, pada individu yang rentan terhadap keloid, proses ini terganggu dan menyebabkan jaringan parut tumbuh lebih banyak dari yang seharusnya.
Selain itu, faktor genetik juga dianggap memainkan peran penting dalam timbulnya keloid. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki keloid, seseorang cenderung lebih berisiko untuk mengembangkan keloid.
Penyebab Keloid dari Berbagai Faktor atau Kondisi
Terdapat sejumlah faktor atau kondisi yang dapat memicu timbulnya keloid. Beberapa di antaranya adalah
Operasi - Setelah operasi, terutama jika bekas luka tidak sembuh dengan baik, keloid dapat terbentuk.
Suntik Vaksinasi - Meskipun jarang terjadi, suntikan vaksinasi tertentu dapat memicu keloid pada sebagian individu.
Gigitan Serangga - Gigitan serangga yang meradang dapat memicu reaksi berlebih dari sistem imun dan menghasilkan keloid.
Jerawat - Jerawat yang terinfeksi atau meradang dapat meningkatkan risiko timbulnya keloid, terutama pada individu yang cenderung rentan.
Luka Gores dan Luka Bakar - Cedera kulit seperti luka gores atau luka bakar yang parah dapat menjadi pemicu keloid.
Cacar Air - Infeksi cacar air yang meradang dapat meningkatkan risiko keloid pada beberapa individu.
Tindik Telinga dan Area Tubuh Lainnya - Tindik atau tusukan pada telinga dan area tubuh lainnya, terutama pada individu yang rentan, dapat menyebabkan keloid.
Faktor Risiko Keloid
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami keloid adalah
Usia 20–30 tahun - Individu dalam rentang usia ini cenderung lebih rentan mengalami keloid.
Kulit Berwarna Gelap - Orang dengan kulit berpigmen lebih gelap memiliki risiko lebih tinggi terkena keloid.
Riwayat Keluarga - Jika ada riwayat keloid dalam keluarga, risiko seseorang mengalami keloid juga akan meningkat.
Pilihan Pengobatan Keloid
Berikut ini adalah beberapa terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi keloid
Suntik Keloid - Suntikan kortikosteroid triamcinolone acetonide disuntikkan langsung ke keloid menggunakan jarum kecil. Suntikan dapat diulang setiap 4–6 minggu dan dapat dikombinasikan dengan terapi laser.
text - Terapi ini melibatkan penggunaan nitrogen cair untuk membekukan keloid. Pengobatan ini dapat diulang setiap bulan.
Terapi Laser - Terapi ini efektif untuk meratakan keloid dan memudarkan warnanya. Diperlukan beberapa sesi, tetapi bisa dikombinasikan dengan terapi lain untuk hasil optimal.
Operasi Pengangkatan Keloid - Operasi dapat memicu keloid baru, tetapi dapat dikombinasikan dengan terapi lain seperti suntik keloid, kompresi, atau radioterapi.
Radioterapi - Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X untuk mencegah pertumbuhan kembali keloid. Terapi ini aman dan efektif.
Baca juga Mengenali Apa Itu Keloid
Langkah Pencegahan Keloid
Untuk mencegah keloid, pertimbangkan langkah-langkah berikut
Segera berobat jika jerawat muncul, terutama jika Anda memiliki riwayat keloid dari jerawat sebelumnya.
Hindari mencukur kumis dan jenggot dengan pisau cukur untuk menghindari luka pada wajah. Gunakan gunting dengan hati-hati sebagai alternatif.
Hindari menindik atau membuat tato pada area yang rentan mengalami keloid.
Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki risiko keloid sebelum menjalani operasi.
Keloid adalah kondisi jaringan parut yang tumbuh berlebihan dan dapat mempengaruhi penampilan serta kualitas hidup individu. Pengenalan dini, pengobatan yang sesuai, dan langkah-langkah pencegahan penting dalam mengatasi keloid. Berkonsultasilah dengan dokter untuk penanganan yang tepat, terutama jika Anda memiliki risiko mengalami keloid.