Meningokel, Kelainan Tabung Saraf yang Langka
-
Admin
- 25/08/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Meningokel adalah suatu kondisi langka yang melibatkan menonjolnya selaput yang menutupi tulang belakang dan bagian saraf tulang belakang. Kelainan ini umumnya terlihat sebagai benjolan pada punggung bayi. Meningokel terjadi akibat kelainan dalam pembentukan tulang belakang dan jaringan saraf pada janin dalam kandungan.
Asal Usul dan Karakteristik Meningokel
Meningokel adalah bagian dari kelompok penyakit yang dihasilkan oleh gangguan dalam pembentukan tabung saraf pada janin, yang juga dikenal sebagai spina bifida. Dalam kasus meningokel, kantung atau kista meningokel muncul melalui celah pada tulang belakang. Benjolan ini berisi sebagian selaput tulang belakang dan cairan tulang belakang. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi penampilan tulang belakang bayi, tetapi juga dapat memengaruhi saraf di sekitarnya.
Deteksi Dini dan Diagnosis Meningokel
Deteksi dini meningokel mungkin dilakukan sebelum bayi lahir. Pada usia kehamilan 15–20 minggu, dokter dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi kemungkinan kelainan dalam pembentukan tabung saraf.
Dalam rangka mendapatkan diagnosis yang lebih pasti, pemeriksaan genetik juga dapat dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban, untuk mengidentifikasi adanya kelainan bawaan pada janin.
Tindakan Pengobatan Meningokel
Setelah bayi didiagnosis menderita meningokel, tindakan operasi sering kali dijadwalkan segera. Operasi ini pada tahap awal dapat membantu mencegah risiko infeksi, pembengkakan, dan kerusakan yang lebih lanjut pada saraf tulang belakang bayi.
Tetapi, jika saraf tulang belakang sudah mengalami cacat atau kerusakan, operasi mungkin tidak akan mampu memperbaikinya.
Operasi untuk mengatasi meningokel dilakukan dengan membuat sayatan pada kantung atau kista yang muncul, sehingga cairan di dalamnya dapat dikeluarkan. Selama operasi, bayi akan berada dalam pengaruh anestesi atau bius umum, untuk memastikan bahwa bayi tertidur dan tidak merasakan sakit.
Perawatan Pasca Operasi Meningokel
Usai operasi, bayi akan diberi antibiotik oleh dokter untuk mencegah infeksi. Selain itu, bayi perlu dirawat di rumah sakit selama kurang lebih 2 minggu setelah operasi meningokel.
Selama masa pemulihan, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan seperti tes darah, MRI, atau USG, guna memastikan bahwa luka operasi sembuh dengan baik dan untuk memonitor kemungkinan adanya cairan yang terakumulasi di kepala bayi, yang dikenal sebagai hidrosefalus.
Tetap perlu diingat bahwa terdapat risiko lain setelah operasi, seperti infeksi atau peradangan pada saraf tulang belakang, serta gangguan pada saraf yang dapat mengakibatkan kelemahan hingga kelumpuhan otot.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi meningokel sejak awal dengan tindakan operasi, guna mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius pada bayi.
Baca juga Mengenali Gejala dan Penyebab Penyakit Sinusitis
Peran Asam Folat dalam Pencegahan Meningokel
Risiko bayi terkena meningokel atau kelainan tabung saraf lainnya dapat dikurangi atau bahkan dicegah dengan asupan yang cukup dari asam folat selama masa kehamilan.
Disarankan bagi ibu hamil untuk mulai mengkonsumsi suplemen asam folat sekitar 400–600 mikrogram setiap hari, minimal 1 bulan sebelum hamil dan selama 12 minggu pertama kehamilan. Asam folat juga dapat diperoleh melalui makanan seperti sayuran (asparagus, bayam, brokoli, kentang), buah-buahan (jeruk, tomat, alpukat), biji-bijian (oatmeal, roti gandum), ikan, telur, dan kacang-kacangan (kedelai, kacang merah).
Penting untuk diingat bahwa asam folat larut dalam air. Oleh karena itu, disarankan untuk mengukus makanan yang mengandung asam folat daripada merebusnya, agar kandungan asam folatnya tetap optimal. Jangan lama-lama memasaknya, karena hal tersebut dapat mengurangi kandungan asam folat.
Selain sumber makanan, ibu hamil juga dapat mempertimbangkan suplemen asam folat yang direkomendasikan oleh dokter.
Untuk mencegah risiko meningokel pada bayi, ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin dengan dokter kandungan. Diskusikan dengan dokter mengenai faktor risiko lain yang mungkin mempengaruhi kemungkinan terjadinya meningokel pada bayi, agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan asupan asam folat yang cukup, baik melalui makanan maupun suplemen, guna mendukung perkembangan janin yang sehat.