Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan Leukemia Mieloblastik Akut
-
Admin
- 06/09/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah jenis kanker darah yang serius dan memerlukan diagnosis serta perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas proses diagnosis, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil terkait dengan Leukemia Mieloblastik Akut..
Diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut
Proses diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut dimulai dengan dokter melakukan wawancara mendalam terhadap pasien. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta gaya hidup yang dijalani pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik, seperti pembengkakan di kelenjar getah bening.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa tes, termasuk
Tes Darah - Ini melibatkan tes hitung darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, apusan darah tepi, dan hemoglobin dalam sel darah merah.
Aspirasi Sumsum Tulang - Ini adalah prosedur di mana dokter mengambil sampel jaringan sumsum tulang untuk mendeteksi tanda-tanda kanker.
Pungsi Lumbal - Untuk mendeteksi penyebaran sel kanker, dokter akan mengambil sampel cairan serebrospinal yang berada di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Pemindaian - Dokter dapat menggunakan foto Rontgen, USG, atau CT scan untuk mendeteksi infeksi atau gangguan lain yang disebabkan oleh Leukemia Mieloblastik Akut pada organ dalam tubuh.
Tes Genetik - Tes ini bertujuan untuk mendeteksi perubahan pada kromosom dalam sel dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Tingkat keparahan Leukemia Mieloblastik Akut tidak dibagi berdasarkan stadium seperti jenis kanker lainnya. Namun, dokter dapat menentukan tingkat keparahan dan pilihan pengobatan berdasarkan faktor-faktor seperti subtipe penyakit, usia pasien, kondisi kesehatan keseluruhan, dan hasil pemeriksaan lanjutan.
Pengobatan Leukemia Mieloblastik Akut
Pengobatan Leukemia Mieloblastik Akut tergantung pada hasil pemeriksaan pasien dan umumnya terbagi menjadi dua tahap
Tahap 1 - Terapi Induksi Remisi: Pada tahap ini, dokter akan memberikan kemoterapi, seperti decitabine atau cytarabine, untuk membunuh sebanyak mungkin sel kanker dalam darah dan sumsum tulang. Tahap ini umumnya berlangsung selama 3-4 minggu, tergantung pada kondisi pasien dan keparahan kanker. Meskipun kemoterapi dapat menghilangkan sebagian besar sel kanker, pengobatan lanjutan diperlukan untuk mencegah kambuhnya penyakit.
Tahap 2 - Terapi Konsolidasi atau Pasca-Remisi: Tahap ini bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah tahap pertama. Terapi yang dapat dilakukan pada tahap ini meliputi kemoterapi lanjutan, transplantasi sumsum tulang, dan terapi target.
Komplikasi Leukemia Mieloblastik Akut
Tanpa pengobatan yang tepat, Leukemia Mieloblastik Akut dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, perdarahan yang parah, dan leukostasis (penggumpalan sel darah putih). Selain itu, efek samping dari pengobatan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti kemandulan atau infertilitas.
Baca juga Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Kista Ovarium
Pencegahan Leukemia Mieloblastik Akut
Saat ini, penyebab Leukemia Mieloblastik Akut belum diketahui dengan pasti, sehingga pencegahan langsung mungkin sulit. Namun, beberapa langkah dapat membantu menurunkan risiko terkena Leukemia Mieloblastik Akut, seperti berhenti merokok, menghindari paparan bahan kimia berbahaya, menggunakan alat pelindung diri jika bekerja di lingkungan berbahaya, menjaga pola makan yang sehat, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dengan baik.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis, pengobatan, dan tindakan pencegahan yang sesuai jika ada kecurigaan terkait Leukemia Mieloblastik Akut. Ketika mengalami tanda tanda gejala dari Leukemia Mieloblastik Akut sebaiknya segeralah merencanakan pengobatan lanjut guna mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat sehingga menghindari resiko yang lebih serius dan berakibat fatal.