Mengenal, Menghindari, dan Mengobati Abses Hati
-
Admin
- 14/10/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Abses hati, meskipun jarang terjadi, adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Hal ini terjadi ketika kantung nanah terbentuk dalam organ hati sebagai respons terhadap infeksi atau cedera. Nanah ini seharusnya mengalir keluar dari hati, tetapi dalam kasus abses hati, nanah justru menumpuk di dalam organ, menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan rasa sakit yang parah di sekitar perut.
Penyebab Abses Hati
Abses hati bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, parasit, atau jamur. Ada tiga jenis utama abses hati
Abses Hati Piogenik Disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae. Infeksi dapat menyebar dari saluran empedu, usus buntu, atau melalui aliran darah dari bagian tubuh lain.
Abses Hati Amuba Disebabkan oleh parasit entamoeba histolytica yang dapat melakukan perjalanan dari usus ke hati melalui aliran darah.
Abses Hati yang Dipicu Cedera Pembedahan, prosedur diagnostik, atau trauma pada hati dapat menyebabkan abses hati.
Faktor Risiko dan Pencegahan
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami abses hati, termasuk usia tua, jenis kelamin laki-laki, diabetes, sirosis hati, penyakit Crohn, dan masalah pencernaan lainnya. Selain itu, orang yang telah menjalani operasi perut, transplantasi organ, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu juga berisiko.
Untuk menghindari abses hati, menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sangat penting. Mencuci tangan secara teratur, memasak makanan dengan baik, dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan abses hati.
Gejala Abses Hati
Abses hati dapat menunjukkan sejumlah gejala yang perlu diwaspadai. Gejala ini termasuk demam dan menggigil, nyeri pada perut bagian kanan atas, penurunan atau kehilangan nafsu makan, badan terasa lemas, batuk-batuk atau cegukan akibat iritasi diafragma, penurunan berat badan, kotoran berwarna merah kehitaman, urine berwarna gelap, diare, nyeri pada sendi, mual dengan atau tanpa muntah-muntah, pleuritis yang memicu kesulitan bernapas, banyak mengeluarkan keringat, dan jaundice yang ditandai dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Diagnosis Abses Hati
Diagnosis abses hati didasarkan pada hasil wawancara dengan pasien dan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, termasuk pemeriksaan darah lengkap untuk menilai jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pemeriksaan fungsi hati dilakukan untuk memeriksa kadar enzim dan protein darah guna mengevaluasi kondisi organ hati. Selain itu, kultur darah dan kultur cairan abses dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri, jamur, atau parasit dalam hati. Pemeriksaan lainnya termasuk rontgen, ultrasonografi (USG), computerized tomography scan (CT scan), aspirasi jarum halus, dan drainase kateter perkutan.
Pengobatan Abses Hati
Dalam kasus intensitas ringan hingga sedang, pengidap abses hati dapat pulih setelah mengonsumsi antibiotik dan menjalani prosedur pembuangan nanah selama sekitar 2 minggu. Jika abses disebabkan oleh amuba, pengidap mungkin mengalami demam ringan selama 4-5 hari. Penting bagi pengidap untuk mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter, menjaga kebersihan, dan memperhatikan pola makan dan hidup sehat.
Pencegahan Abses Hati
Abses hati dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, menjalani pola makan dan hidup yang teratur, dan segera periksakan diri ke dokter jika mengidap penyakit lain. Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak diperlukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi hati.
Baca juga Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan BAB Berdarah
Komplikasi Abses Hati
Jika tidak diobati dengan cepat, abses hati dapat menyebabkan komplikasi serius. Ruptur abses, sepsis, peritonitis, empiema, dan endoftalmitis adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi. Oleh karena itu, diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi ini.
Dalam menghadapi abses hati, penting bagi pengidap dan masyarakat umum untuk memahami gejala, diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan komplikasi yang terkait dengan kondisi ini. Dengan pengetahuan yang memadai, kita dapat mengambil tindakan pencegahan yang efektif dan mendapatkan pengobatan yang tepat saat mengalami gejala abses hati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua pembaca.