Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan BAB Berdarah

Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan BAB Berdarah

  • 13/10/2023
  • Health Tips

wellcareforyou - Begitu melihat adanya darah dalam tinja, ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang serius. Buang air besar berdarah, atau disebut juga BAB berdarah, adalah gejala dari berbagai kondisi yang memerlukan perhatian medis segera.

Penyebab BAB Berdarah


BAB berdarah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga serius. Beberapa penyebab umumnya termasuk

Wasir - Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum atau anus, seringkali terjadi karena mengejan saat buang air besar.

Fisura Anus - Robekan pada lapisan saluran anus, biasanya terjadi setelah mengejan saat BAB.

Penyakit Radang Usus - Kondisi kronis di usus kecil atau besar, seperti Crohn’s atau kolitis ulserativa, dapat menyebabkan pendarahan dan gejala lainnya.

Divertikulitis - Infeksi pada kantong kecil di usus besar yang bisa pecah dan menyebabkan pendarahan.

Infeksi Menular Seksual (IMS) - Beberapa IMS seperti gonore, klamidia, dan herpes dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan pada lapisan dubur.

Penyakit Tukak Lambung - Asam lambung mengikis lapisan pelindung lambung, dapat menyebabkan pendarahan.

Polip dan Kanker Kolorektal - Polip yang besar bisa berdarah, dan jika tidak diobati, bisa berkembang menjadi kanker kolorektal.

Gejala BAB Berdarah


BAB berdarah dapat terlihat melalui beberapa cara, seperti adanya darah merah cerah pada tinja atau darah dan lendir bercampur dengan kotoran. Pendarahan di usus besar atau kecil dapat menghasilkan warna darah yang berbeda.

Diagnosis dan Pengobatan


Dokter menggunakan berbagai pemeriksaan seperti kolonoskopi dan tes tinja untuk mendiagnosa BAB berdarah. Pengobatan tergantung pada penyebabnya; dapat melibatkan obat-obatan, prosedur endoskopi, atau bahkan operasi.

Pencegahan BAB Berdarah


Mencegah BAB berdarah melibatkan menghindari penyebab utamanya. Melakukan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan berserat, minum banyak cairan, dan menjalani pemeriksaan rutin adalah cara terbaik untuk mencegahnya.

Komplikasi dan Pertolongan Medis


Mengapa BAB berdarah bisa menjadi begitu berbahaya? Saat tubuh kehilangan banyak darah, tekanan darah akan turun drastis. Akibatnya, organ-organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal mungkin tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius, bahkan bisa berakibat fatal.

Gejala Syok Akibat BAB Berdarah


Jika mengalami pendarahan dubur dan mengalami salah satu gejala syok berikut ini, segera cari pertolongan medis

Pingsan - Pingsan bisa terjadi karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen akibat kurangnya aliran darah.

Mual - Rasa mual yang parah bisa mengindikasikan bahwa organ-organ dalam tubuhmu tidak mendapatkan darah yang cukup.

Pernapasan Cepat dan Dangkal - Kesulitan bernapas atau pernapasan yang cepat dan dangkal menunjukkan bahwa tubuhmu berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen.

Penglihatan Kabur - Kurangnya aliran darah ke mata bisa menyebabkan penglihatan kabur atau buram.

Pusing dan Kebingungan - Kurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan pusing dan kebingungan.

Kulit Pucat - Kulit yang pucat adalah tanda bahwa tubuhmu tidak mendapatkan cukup oksigen.

Jumlah Urine Sedikit - Kurangnya aliran darah ke ginjal bisa mengurangi produksi urin, menyebabkan jumlah urin yang sedikit.

Baca juga Waspadai penyebab Umum dari bab Berdarah

Pencegahan dan Pengobatan


Penting untuk menyadari bahwa polip di usus besar atau dubur yang tidak mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan pendarahan. Bahkan, dalam beberapa kasus, pendarahan yang kronis dan tidak diobati dapat menjadi tanda awal kanker kolorektal. Oleh karena itu, jika mengalami pendarahan dubur, jangan abaikan gejalanya. Segera temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Untuk mencegah BAB berdarah dan komplikasi serius yang mungkin terjadi, penting untuk menjaga kesehatan usus dan sistem pencernaanmu. Konsumsilah makanan tinggi serat, hindari makanan pedas atau berlemak berlebihan, dan tetaplah aktif secara fisik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gastroenterologi jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah pencernaan atau jika mengalami gejala tidak biasa seperti perubahan pola BAB, nyeri perut, atau pendarahan.

BAB berdarah adalah gejala yang memerlukan perhatian medis segera. Penting untuk memahami penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan cara mencegahnya untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah komplikasi serius. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami BAB berdarah atau gejala terkait.

Share the post

About Author

Post Author Admin