Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Kista Ovarium
-
Admin
- 05/09/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Kista ovarium adalah suatu kondisi medis yang sering dihadapi oleh wanita di seluruh dunia. Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang dapat berkembang di dalam indung telur atau ovarium. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau menstruasi wanita. Kista ovarium dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan kista ovarium.
Gejala Kista Ovarium
Ketika kista ovarium masih berukuran kecil, pengidapnya biasanya tidak akan merasakan adanya gejala. Namun, seiring dengan pertumbuhan kista, gejala dapat mulai muncul. Ini terjadi karena kista ovarium dapat menghambat pasokan darah yang menuju ke ovarium. Gejala yang sering kali terkait dengan kista ovarium meliputi
Rasa Sakit atau Nyeri: Rasa sakit atau nyeri biasanya terlokalisasi di area bawah perut dan dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Rasa nyeri ini juga dapat muncul selama atau setelah hubungan intim.
Perubahan Menstruasi: Pengidap kista ovarium dapat mengalami perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Siklus menstruasi juga dapat menjadi tidak teratur.
Masalah Pencernaan: Beberapa pengidap kista ovarium mengalami sensasi kenyang meskipun hanya makan sedikit, perut kembung, kesulitan buang air besar, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.
Penyebab Kista Ovarium
Kista ovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor, tergantung pada jenis kista tersebut. Secara umum, kista ovarium dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu kista fungsional dan kista patologis.
Kista Fungsional: Kista ini umumnya muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi normal. Jenis kista ini tidak berbahaya dan seringkali dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Beberapa jenis kista fungsional meliputi:
Kista Folikel: Terjadi ketika folikel yang mengelilingi sel telur tidak pecah dengan benar.
Kista Korpus Luteum: Terjadi ketika lubang yang terbentuk setelah pelepasan sel telur tidak menutup dengan baik.
Kista Patologis: Kista patologis muncul karena pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkait dengan siklus menstruasi. Kista patologis dapat bersifat jinak atau ganas, meskipun sebagian besar bersifat jinak. Beberapa jenis kista patologis meliputi:
Kista Dermoid: Berasal dari sel embrio dan dapat berkembang menjadi ganas.
Kista Adenoma: Muncul pada permukaan ovarium dan dapat berisi cairan atau lendir.
Endometrioma: Terjadi ketika sel dari dinding rahim tumbuh pada indung telur.
Selain faktor penyebab tersebut, beberapa kondisi juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap kista ovarium, seperti penggunaan obat penyubur kandungan, kehamilan, riwayat kista ovarium sebelumnya, infeksi panggul yang parah, endometriosis, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Pengobatan Kista Ovarium
Pengobatan kista ovarium akan bergantung pada jenis kista, ukuran kista, dan usia pengidap. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin diterapkan meliputi:
Pemantauan Berkala: Jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter dapat memilih untuk memantau perkembangan kista melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) berkala.
Penggunaan Pil KB: Dokter dapat meresepkan pil kontrasepsi oral untuk mencegah perkembangan kista lebih lanjut. Namun, pil KB tidak dapat mengecilkan ukuran kista yang sudah ada.
Prosedur Bedah: Jika kista terus membesar, tidak hilang setelah beberapa periode menstruasi, atau menyebabkan nyeri yang signifikan, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat kista tersebut. Bedah dapat dilakukan melalui laparoskopi atau melalui pembedahan perut terbuka.
Dampak Pengobatan terhadap Kesuburan
Penting untuk mencatat bahwa operasi pengangkatan kedua ovarium dapat menghentikan kemampuan seseorang untuk memiliki keturunan. Oleh karena itu, dalam pengobatan kista ovarium, dokter akan berusaha menjaga kesuburan, terutama bagi mereka yang belum memasuki masa menopause. Jika operasi diperlukan, biasanya hanya satu ovarium yang diangkat, sehingga kemampuan untuk hamil tetap ada.
Komplikasi dan Pencegahan Kista Ovarium
Kista ovarium dapat menyebabkan komplikasi seperti torsi ovarium atau pecahnya kista, yang dapat mengakibatkan nyeri hebat dan perdarahan internal. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kista ovarium, pemeriksaan panggul secara teratur dapat membantu mendeteksi perubahan dalam ovarium lebih awal. Selain itu, wanita disarankan untuk memantau perubahan dalam siklus menstruasi dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mengarah pada kista ovarium.
Baca juga Glaukoma, Kondisi Mata yang Harus Diwaspadai
Kapan Harus ke Dokter
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan seperti rasa sakit yang berkepanjangan atau berat di area panggul, perubahan menstruasi yang signifikan, atau masalah pencernaan yang persisten, segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis terdekat. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mengatasi masalah kista ovarium dengan efekt.