Penyebab, Faktor Risiko, dan Gejala Kanker Kolorektal
-
Admin
- 26/09/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Kanker kolorektal, juga dikenal sebagai kanker usus besar, adalah salah satu jenis kanker yang muncul ketika sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh secara tidak terkendali. Kanker ini sering dimulai sebagai pertumbuhan abnormal yang disebut polip, yang seiring waktu dapat berkembang menjadi kanker. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, faktor risiko, dan gejala kanker kolorektal.
Penyebab Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan genetik dalam DNA mereka. DNA ini mengandung instruksi yang mengatur fungsi sel-sel dalam tubuh. Ketika perubahan genetik terjadi, sel-sel ini mulai tumbuh dan berkembang tanpa kendali, bahkan ketika tubuh tidak memerlukan sel-sel baru. Akibatnya, sel-sel ini terakumulasi dan membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker ini dapat menyerang dan merusak jaringan normal di sekitarnya, dan bahkan dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui proses yang disebut metastasis.
Faktor Risiko Kanker Kolorektal
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker kolorektal, termasuk
Usia yang Lebih Tua - Meskipun kanker kolorektal bisa terjadi pada usia berapa pun, risiko meningkat dengan usia di atas 50 tahun.
Riwayat Kanker Kolorektal atau Polip - Seseorang yang pernah menderita kanker kolorektal atau polip usus sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kolorektal di masa depan.
Peradangan Usus - Penyakit radang kronis pada usus besar, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Sindrom Bawaan - Beberapa keluarga memiliki mutasi genetik yang meningkatkan risiko kanker kolorektal secara signifikan. Dua sindrom bawaan yang umum adalah familial adenomatous polyposis (FAP) dan sindrom Lynch.
Riwayat Keluarga dengan Kanker Kolorektal - Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker kolorektal, risiko seseorang juga dapat meningkat.
Pola Makan yang Rendah Serat dan Tinggi Lemak - Pola makan rendah serat, tinggi lemak, dan kalori dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Gaya Hidup yang Kurang Aktif - Orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kolorektal. Aktivitas fisik yang teratur dapat mengurangi risiko ini.
Diabetes - Orang yang menderita diabetes atau resistensi insulin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker kolorektal.
Kegemukan - Orang yang mengalami obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker kolorektal dan risiko kematian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.
Merokok dan Konsumsi Alkohol - Merokok aktif dan konsumsi alkohol berlebihan juga meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Terapi Radiasi untuk Kanker - Terapi radiasi yang diarahkan ke perut untuk mengobati kanker sebelumnya dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Baca juga Diagnosis dan Pengobatan Kanker Kolorektal
Gejala Kanker Kolorektal
Gejala kanker kolorektal bisa bervariasi dan tidak selalu spesifik. Beberapa gejala umum meliputi
Perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit.
Pendarahan dubur atau adanya darah dalam tinja.
Ketidaknyamanan perut yang berkelanjutan, seperti kram, gas, atau nyeri.
Perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya.
Kelemahan atau kelelahan.
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penting untuk diingat bahwa banyak orang dengan kanker kolorektal mungkin tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit. Oleh karena itu, pemeriksaan skrining dianjurkan untuk mendeteksi polip dan kanker sejak dini. Kesadaran tentang faktor risiko dan gejala kanker kolorektal dapat membantu dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ini.