Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Deep Vein Thrombosis (DVT)

Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Deep Vein Thrombosis (DVT)

  • 09/09/2023
  • Health Tips

wellcareforyou - Deep Vein Thrombosis (DVT), atau dalam bahasa Indonesia disebut trombosis vena dalam, adalah kondisi serius yang terjadi ketika darah menggumpal di dalam pembuluh darah vena yang terletak di bagian dalam tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi pada pembuluh darah vena besar yang terletak di paha dan betis. DVT dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama jika gumpalan darah terlepas dan mencapai paru-paru, yang dapat mengakibatkan kondisi berbahaya yang dikenal sebagai emboli paru atau pulmonary embolism (PE) dan venous thromboembolism (VTE).

Faktor Risiko DVT


Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami DVT meliputi

Riwayat Gangguan Penggumpalan Darah
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah penggumpalan darah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami DVT. Faktor genetik ini menjadi lebih berisiko jika dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.

Tidur Berkepanjangan
Menahan kaki dalam posisi yang tidak bergerak untuk waktu yang lama, seperti saat mengalami kelumpuhan atau tinggal di rumah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Cedera atau Baru Melakukan Pembedahan
Cedera pada pembuluh darah atau operasi baru-baru ini dapat meningkatkan risiko terjadinya DVT.

Kehamilan
Kehamilan dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki. Wanita dengan riwayat gangguan penggumpalan darah genetik juga berisiko lebih tinggi mengalami DVT selama kehamilan, bahkan hingga enam minggu setelah persalinan.

Pil KB atau Terapi Hormon
Penggunaan pil kontrasepsi oral (Pil KB) dan terapi penggantian hormon dapat meningkatkan kemampuan darah untuk membentuk gumpalan.

Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Obesitas dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki.

Merokok
Merokok dapat mempengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal dan sirkulasi darah, yang dapat meningkatkan risiko DVT.

Kanker
Beberapa jenis kanker dapat meningkatkan kadar zat dalam darah yang menyebabkan penggumpalan darah. Selain itu, beberapa jenis pengobatan kanker juga dapat meningkatkan risiko DVT.

Gagal Jantung
Individu yang menderita gagal jantung memiliki risiko lebih tinggi terkena DVT dan emboli paru. Gagal jantung mengakibatkan gangguan fungsi paru-paru dan hati yang dapat memperburuk risiko ini.

Penyakit Radang Usus
Penyakit usus seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko terjadinya DVT.

Usia
Usia di atas 60 tahun dapat meningkatkan risiko DVT, meskipun kondisi ini dapat terjadi pada semua kelompok usia.

Duduk dalam Waktu yang Lama
Ketika otot betis tidak bergerak untuk waktu yang lama, gumpalan darah dapat terbentuk di dalamnya.

Baca juga Penyakit Lupus, Patologi Autoimun yang Kompleks

Penyebab DVT


DVT dapat disebabkan oleh segala sesuatu yang menghambat aliran darah normal atau memicu pembekuan darah yang tidak normal. Namun, penyebab utama DVT adalah kerusakan pada vena akibat pembedahan atau trauma, serta peradangan akibat infeksi atau cedera.

Gejala DVT


Adapun beberapa gejala umum dari DVT seperti
Rasa sakit, pembengkakan, dan nyeri pada area yang terkena.
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan dan rasa hangat pada area yang terkena.
Nyeri yang bertambah saat menekuk kaki mendekati lutut.
Pembuluh darah di sekitar area yang terkena tampak lebih besar dari biasanya.
Diagnosis DVT
Diagnosis DVT biasanya dilakukan melalui:
Pemeriksaan fisik.
Wawancara mengenai gejala yang dialami.
Sonogram (USG) pada kaki atau area yang bengkak untuk mengukur aliran darah.
Tes darah (D-Dimeer) untuk mengukur kandungan zat dalam darah yang meningkat saat terjadi penggumpalan darah.
Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala DVT atau memiliki faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena kondisi ini. DVT adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Share the post

About Author

Post Author Admin