Menggali Lebih Dalam tentang Gangguan Sistem Saraf (Penyakit Parkinson)

Menggali Lebih Dalam tentang Gangguan Sistem Saraf (Penyakit Parkinson)

  • 23/08/2023
  • Health Tips

wellcareforyou - Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai keluhan yang meliputi tremor, kekakuan otot, dan gangguan koordinasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut tentang penyakit Parkinson, termasuk penyebabnya, gejala utama yang harus diwaspadai, serta dampaknya terhadap penderitanya.

Penyebab dan Faktor Risiko


Penyakit Parkinson disebabkan oleh kerusakan atau kematian sel-sel saraf di otak. Meskipun penyebab pasti kerusakan sel saraf ini belum sepenuhnya dipahami, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini. Riwayat keluarga dengan riwayat penyakit Parkinson dan paparan terhadap senyawa kimia tertentu adalah faktor risiko yang dapat berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Gejala Utama


Penyakit Parkinson ditandai oleh empat gejala utama yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. Gejala-gejala ini adalah resting tremor, bradikinesia, rigiditas, dan gangguan postur serta keseimbangan.

Resting Tremor


Resting tremor, atau gemetar saat beristirahat, merupakan salah satu gejala utama penyakit Parkinson. Gemetar ini terutama terjadi pada anggota gerak tubuh, seperti tangan. Meskipun dikenal sebagai gejala yang paling umum terkait Parkinson, tidak semua penderita mengalaminya. Tremor ini sering dimulai pada satu sisi tubuh sebelum menyebar ke sisi lainnya. Salah satu tanda khasnya adalah gerakan seperti memutar obat di antara ibu jari dan jari telunjuk, yang disebut pill-rolling tremor.

Bradikinesia


Bradikinesia adalah perlambatan gerakan tubuh. Penderita merasakan kelemahan dalam gerakan, meskipun secara fisik tidak tampak adanya kelemahan. Keluhan ini sering kali dirasakan saat berusaha bangun dari duduk atau tidur. Selain itu, ekspresi wajah penderita cenderung kurang bermacam, dan gerakan berjalan menjadi lambat dengan langkah-langkah kecil.

Rigiditas


Rigiditas mengacu pada kaku otot dan sendi yang sering dirasakan oleh penderita Parkinson. Kekakuan ini dapat mempengaruhi gerakan anggota tubuh, bahkan hingga menggelengkan kepala. Hal ini juga tercermin dalam tulisan tangan yang menjadi lebih kecil (micrographia).

Gangguan Postur dan Keseimbangan


Pada fase lanjut penyakit Parkinson, gangguan postur dan keseimbangan menjadi lebih nyata. Penderita cenderung memiliki postur tubuh yang lebih membungkuk, yang dapat berdampak pada keseimbangan mereka.

Baca juga Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Hepatitis B

Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Parkinson


Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat, terutama pada kelompok neuron yang bertanggung jawab untuk mengatur gerakan tubuh. Untuk mendiagnosa penyakit ini, proses anamnesa menjadi langkah awal yang penting bagi para dokter. Anamnesa melibatkan pengumpulan informasi tentang riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Selain itu, untuk mendukung diagnosis, pemeriksaan penunjang juga dilakukan. Gejala klasik yang ditemukan minimal sebanyak dua dapat menjadi dasar untuk menegakkan diagnosa Parkinson. Namun demikian, mengingat umumnya penyakit ini dialami oleh orang tua, pemeriksaan penunjang seperti MRI dapat dipertimbangkan. MRI berguna dalam mengeliminasi diagnosis banding seperti stroke atau tumor.
Dalam upaya pengobatan Parkinson, terdapat beberapa pendekatan medis yang telah terbukti efektif. Pemberian obat-obatan menjadi terapi utama yang umumnya direkomendasikan. Tujuan dari pemberian obat-obatan ini adalah untuk merangsang sistem saraf pusat dan memperbaiki fungsi saraf yang terganggu. Melalui pendekatan ini, gejala gangguan gerakan yang umumnya terjadi pada pasien Parkinson dapat dikelola dengan lebih baik. Sehingga, pasien dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar.
Selain pemberian obat-obatan, terapi stimulasi otak juga menjadi opsi pengobatan, terutama pada kasus yang sudah memasuki tahap berat. Metode ini dikenal sebagai Deep Brain Stimulation (DBS), di mana elektroda ditanamkan ke dalam otak melalui prosedur pembedahan. Terapi ini telah terbukti secara klinis mampu mengurangi gejala motorik yang umumnya terkait dengan penyakit Parkinson.

Saat ini, perkembangan terbaru dalam bidang pengobatan penyakit Parkinson adalah terapi dengan menggunakan stem cell. Terapi ini mengandalkan kemampuan stem cell untuk memperbaharui diri dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak atau menua. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, potensi terapi stem cell ini memberikan harapan baru dalam pengobatan Parkinson.
Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi gerakan dan keseimbangan tubuh. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, faktor risiko seperti riwayat keluarga dan paparan senyawa kimia dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini.
Gejala utama seperti resting tremor, bradikinesia, rigiditas, dan gangguan postur serta keseimbangan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup penderita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih memahami penyakit ini guna mendukung penderita dan upaya penelitian lebih lanjut dalam mengatasi penyakit Parkinson.

Share the post

About Author

Post Author Admin