Kenali Gejala GERD dan Cara Mengatasinya
-
Admin
- 31/08/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah suatu kondisi yang terjadi akibat melemahnya katup atau sfingter yang terletak di bagian bawah kerongkongan. Sfingter ini normalnya berfungsi membuka untuk memungkinkan makanan dan minuman masuk ke lambung, dan setelahnya menutup rapat untuk mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga asam lambung dan makanan dapat naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
Gejala yang Dapat Terjadi
Meskipun gejala GERD bisa berbeda beda, namun dari berbagai gejala yang terjadi ada beberapa gejala umum seperti
Rasa Asam dan Perih di Mulut serta Dada
Penderita sering mengalami sensasi rasa asam atau pahit di mulut, serta perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Gejala ini biasanya lebih buruk saat berbaring atau setelah makan.
Nyeri Tenggorokan dan Kesulitan Menelan
Gejala lain yang bisa terjadi adalah rasa tidak nyaman saat menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
Gangguan Pernafasan
Beberapa penderita mengalami gangguan pernapasan seperti batuk-batuk dan sesak nafas. Penderita asma juga dapat mengalami kambuhnya gejala asma akibat GERD.
Suara Serak dan Gangguan Tenggorokan Lainnya
Suara serak, sakit tenggorokan, dan sensasi ada sesuatu yang mengganggu di tenggorokan juga dapat terjadi.
Gangguan Tidur dan Keluhan Lainnya
Gangguan tidur, mual, muntah, keluarnya isi lambung tanpa disadari, kerusakan gigi akibat paparan asam lambung yang berulang, bau mulut, dan bahkan sakit kepala juga bisa menjadi gejala GERD.
Penyebab Penyakit Asam Lambung
Pada saat makanan dan minuman masuk ke lambung, ada otot melingkar di bagian bawah kerongkongan yang membantu mengendalikan aliran tersebut. Namun, jika otot ini melemah atau terganggu, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Salah satu penyebab umum GERD adalah hernia hiatus, di mana bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yang seharusnya menjaga asam tetap di perut.
Faktor Risiko GERD
Risiko terkena GERD dapat meningkat karena beberapa faktor, seperti
Berat Badan Berlebih atau Obesitas - Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu GERD.
Merokok dan Paparan Asap Rokok -Selama kehamilan, tekanan pada perut bisa meningkat, menyebabkan kemungkinan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Merokok dan Paparan Asap Rokok - Merokok dan terpapar asap rokok dapat merusak sfingter dan memicu GERD.
Gangguan Jaringan Ikat dan Penyakit Terkait - Beberapa kondisi seperti skleroderma dan hernia hiatus juga dapat meningkatkan risiko GERD.
Makanan Tertentu dan Obat-obatan - Jenis makanan tertentu dan beberapa obat-obatan seperti NSAID, obat anti inflamasi nonsteroid, serta obat anti depresi dapat memicu gejala GERD.
Baca juga Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Miom
Pencegahan dan Pengobatan
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan GERD. Dokter dapat memberikan langkah-langkah untuk meredakan gejala dan mungkin meresepkan obat-obatan yang sesuai. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan ideal, menghindari makanan pemicu, tidak merokok, serta menghindari makan sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala GERD.
GERD adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Mengenali gejala dan faktor risiko serta menjalani perubahan gaya hidup yang tepat dapat membantu mengatasi masalah ini. Jika Anda merasa memiliki gejala GERD, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Konsultasi dan penanganan sejak dini akan sangat membantu dalam menghindari gejala dari penyakit GERD yang mungkin bisa berakibat fatal terhadap pengidapnya.