Diagnosis dan Pengobatan Ankylosing Spondylitis

Diagnosis dan Pengobatan Ankylosing Spondylitis

  • 30/10/2023
  • Health Tips

wellcareforyou - Ankylosing Spondylitis (AS) adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sendi tulang belakang dan panggul, menyebabkan peradangan kronis, nyeri, serta kekakuan pada daerah tersebut. Proses diagnosis AS memerlukan keahlian seorang rheumatologist, seorang spesialis dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal manusia. Untuk memastikan diagnosis yang akurat, beberapa pemeriksaan khusus diperlukan

1. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada individu yang memiliki gejala berikut
Usia di bawah 45 tahun.
Mengalami nyeri kronis yang berlangsung lebih dari tiga bulan.
Mengalami nyeri punggung dan kekakuan, yang intensif saat beristirahat terutama di malam hari dan pagi hari.
Mengalami nyeri punggung dan kekakuan yang mereda setelah melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Pemeriksaan fisik oleh seorang rheumatologist bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda peradangan. Dokter akan melakukan palpasi pada area punggung, tulang panggul, sendi sacroiliaca, dada, dan tumit. Selain itu, keterbatasan mobilitas tulang belakang juga dievaluasi dalam berbagai arah.

2. Tes Pencitraan


Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perubahan pada sendi dan tulang, dokter akan mengambil sinar-X. Pemeriksaan ini dapat diikuti dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat. MRI memberikan gambaran terperinci mengenai tulang dan jaringan lunak, membantu mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada tulang belakang dan panggul.

3. Tes Laboratorium


Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus untuk mengidentifikasi AS, beberapa tes darah dapat membantu mendeteksi adanya peradangan. Walaupun demikian, peradangan yang terdeteksi dalam tes darah juga dapat terjadi pada banyak gangguan kesehatan yang berbeda. Sebagai contoh, uji genetik HLA-B27 dapat dilakukan pada sampel darah untuk membantu memperkuat diagnosis.

Pengobatan Ankylosing Spondylitis


Hingga saat ini, penyakit ini belum memiliki obat yang dapat menyembuhkannya sepenuhnya. Oleh karena itu, pendekatan pengobatan yang efektif diperlukan untuk mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup para penderita. Terapi yang diberikan fokus pada dua aspek utama: mengurangi gejala yang ada dan mempertahankan postur tubuh agar tetap normal.

1. Terapi Fisik dan Fisioterapi


Salah satu pendekatan terapi yang umum dilakukan adalah terapi fisik yang dipandu oleh fisioterapis berlisensi. Terapi ini melibatkan pemijatan dan latihan-latihan khusus untuk memperbaiki postur tubuh, baik saat duduk, berdiri, tidur, maupun berjalan. Fisioterapis memberikan panduan dan bimbingan untuk membantu penderita AS menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman dan lancar.

2. Olahraga Teratur


Olahraga memiliki peran penting dalam mengelola gejala AS. Salah satu olahraga yang sangat disarankan adalah berenang. Berenang adalah olahraga yang rendah dampak sehingga tidak memberikan tekanan berlebih pada sendi, sambil tetap meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh. Latihan renang teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan meredakan ketegangan otot.

3. Penggunaan Obat-Obatan


Dalam pengelolaan gejala AS, penggunaan obat-obatan memiliki peranan yang sangat penting. Golongan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti aspirin dan ibuprofen digunakan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan kekakuan sendi. Steroid juga dapat diberikan jika diperlukan sesuai indikasi. Pemilihan obat dan dosis yang tepat disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu dan harus diawasi oleh dokter yang berkompeten.
Baca juga Mengenali Gejala dan Faktor Resiko Ankylosing Spondylitis

4. Pembedahan Sebagai Pilihan Terakhir


Jika kondisi AS telah mencapai tingkat keparahan yang tinggi dan tidak merespons baik terhadap terapi lainnya, pembedahan mungkin menjadi pilihan terakhir. Prosedur pembedahan melibatkan penggantian sendi yang rusak dengan sendi buatan. Tindakan ini dapat membantu memperbaiki mobilitas penderita, mengurangi rasa nyeri, dan memperbaiki postur tubuh yang mungkin telah terpengaruh oleh perkembangan penyakit.
Penting untuk dicatat bahwa pengelolaan AS memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan kerjasama antara penderita, dokter, fisioterapis, dan tim medis lainnya. Konsistensi dalam mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan oleh dokter, serta menjaga gaya hidup sehat melalui olahraga teratur dan pola makan seimbang, dapat sangat membantu dalam mengontrol gejala AS dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dengan dukungan medis yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, penderita AS dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan lebih nyaman.

Share the post

About Author

Post Author Admin