Diagnosis Arteriosklerosis, Mendeteksi Ancaman Tersembunyi dalam Tubuh Anda
-
Admin
- 31/10/2023
- Health Tips
wellcareforyou - Arteriosklerosis adalah kondisi serius yang dapat mengancam kehidupan, namun seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Untuk mengidentifikasi risiko dan memastikan diagnosis yang akurat, proses diagnosis arteriosklerosis melibatkan serangkaian pemeriksaan dan tes yang dilakukan oleh dokter. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah diagnosis arteriosklerosis berdasarkan metode-metode pemeriksaan yang umum dilakukan oleh dokter.
Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Dokter juga akan mendengarkan arteri dengan stetoskop untuk mencari tanda-tanda seperti suara mendesing (bruit), yang bisa menjadi indikator penyumbatan arteri.
Bergantung pada hasil pemeriksaan fisik, dokter mungkin merekomendasikan beberapa tes berikut
Tes Darah
Dokter akan memesan tes darah untuk memeriksa kadar gula darah dan kolesterol. Kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko aterosklerosis. Tes juga dapat mencakup pemeriksaan protein C-reaktif (CRP) untuk mendeteksi peradangan arteri.
Elektrokardiogram (EKG)
Tes ini merekam sinyal listrik di jantung, membantu dokter menilai kondisi jantung dan mencari tanda-tanda stres pada organ tersebut.
Latihan Tes Stres
Tes ini dilakukan dengan menghubungkan pasien ke mesin EKG saat mereka melakukan olahraga, seperti berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda stasioner. Tes stres olahraga membantu mengungkapkan masalah di dalam jantung yang mungkin terlewatkan selama aktivitas sehari-hari.
Ekokardiogram
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menilai aliran darah di jantung dan arteri. Tes ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa baik darah bergerak melalui tubuh.
USG Doppler
Dokter menggunakan perangkat ultrasound khusus untuk mengukur tekanan darah di berbagai titik di sepanjang lengan atau kaki. Pengukuran ini membantu dokter menentukan tingkat penyumbatan dan kecepatan aliran darah di arteri.
Indeks Pergelangan Kaki-Brakialis (ABI)
Tes ini membantu menentukan apakah terdapat aterosklerosis di arteri kaki dan kaki. Dokter membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dengan tekanan darah di lengan untuk menilai kondisi pembuluh darah perifer.
Kateterisasi Jantung dan Angiogram
Prosedur ini melibatkan penyisipan kateter ke dalam pembuluh darah dan jantung. Pewarna diinjeksikan untuk melihat area-area penyumbatan arteri pada sinar-X.
Pemindaian Kalsium Koroner
Tes ini menggunakan computerized tomography (CT) untuk menciptakan gambaran detail jantung. Kalsium di dinding arteri dapat menunjukkan risiko penyakit jantung.
Tes Pencitraan Lainnya
Dokter juga dapat menggunakan magnetic resonance angiography (MRA) atau positron emission tomography (PET) untuk memeriksa kondisi arteri secara mendalam, termasuk pengerasan dan penyempitan arteri besar serta aneurisma.
Komplikasi Arteriosklerosis
Komplikasi arteriosklerosis dapat sangat bervariasi tergantung pada arteri mana yang terkena.
1. Penyakit Arteri Koroner (PJK)
PJK adalah salah satu komplikasi paling umum dari arteriosklerosis. Ketika arteri yang dekat dengan jantung mengalami penyempitan, hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau gagal jantung. Pencegahan PJK melibatkan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat rendah lemak, olahraga teratur, dan berhenti merokok.
2. Penyakit Arteri Karotis
Arteriosklerosis yang mempengaruhi arteri yang dekat dengan otak dapat mengakibatkan penyakit arteri karotis. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan iskemik transien (TIA) atau stroke. Pencegahan penyakit arteri karotis melibatkan pengendalian tekanan darah, kontrol gula darah, dan penghindaran merokok.
3. Penyakit Arteri Perifer
Arteriosklerosis yang mempengaruhi arteri di lengan atau kaki dapat mengakibatkan penyakit arteri perifer. Hal ini dapat membuat sirkulasi darah di lengan dan kaki menjadi buruk, menyebabkan ketidaknyamanan, kebas, dan bahkan luka sulit sembuh. Pencegahan penyakit arteri perifer melibatkan olahraga teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari gaya hidup yang tidak sehat.
Baca juga Kenali Sejak Dini Faktor Risiko Arteriosklerosis
4. Aneurisma
Aterosklerosis juga dapat menyebabkan aneurisma, yaitu tonjolan di dinding arteri. Aneurisma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh dan merupakan kondisi serius yang dapat mengancam jiwa. Pencegahan aneurisma melibatkan pengelolaan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok.
Arteriosklerosis bukanlah masalah kecil, dan komplikasinya dapat mengancam nyawa. Untuk mencegah arteriosklerosis dan komplikasinya, penting untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok. Selain itu, mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga sangat penting. Dengan perubahan gaya hidup yang sehat, kita dapat mengurangi risiko terkena komplikasi arteriosklerosis dan meningkatkan kualitas hidup kita.